Tugu Bundaran Salatiga
Sebagai pusat kota saat itu adalah lokasi bundaran tugu sekarang dengan persimpangan jalan ala Eropa. Jalan ke arah Semarang dinamai Toentangscheweg
(sekarang Jl Diponegoro) dengan penciri daerah perkantoran, jalan ke arah Solo dinamai Soloscheweg (sekarang Jl Jend Sudirman) dengan penciri daerah pertokoan. Sedangkan Jalan ke arah Bringin disebut Bringinscheweg (sekarang Jl Patimura) mengarah ke perkebunan karet, serta jalan menuju Kalitaman disebut Wilhelminalaan (sekarang Jl Pemuda) dengan penciri daerah hiburan, saat itu untuk hotel, gedung kesenian, wisata air maupun taman.
Saat ini dengan perkembangannya terjadi perubahan fungsi tempat maupun peremajaan bangunan menjadi lebih modern. Misalnya stasiun bus yang dulu di tamansari sekarang berubah menjadi pusat perbelanjaan barang setengah pakai maupun baru atau yang sekarang dikenal dengan nama pasar shoping, taman yang dulu berada di utara GKJ salatiga berubah menjadi mal ramayana. Perubahan tugu bundaran salatiga yang berulangkali yang kini semakin modern, tugu ini dulu orang menyebut “banyu muncrat” memang disitu ada kolam airnya. Patung Jendral Sudirman dan Pangeran Diopnegoro menandai pertumbuhan pembangunan yang meningkat di kota salatiga.
No comments:
Post a Comment